Tuesday, June 29, 2010
LAUT YANG TENANG JANGAN DISANGKE TIADA GELORANYE
Sesaat bila aku merenung laut diri ini rasa tenang seakan ada sesuatu. menarik pemandanganku begitu jua memuji kebesaran Allah Maha Besar diatas kejadiannya diciptakan. Ombak menderu memukul ditepian pantai. Air yang tenang terkadang ada Pasang surutnya, mempunyai berbagai erti dan makna yang tersendiri dan tersembunyi. Bayangkan betapa Sesaat ia berhenti memukul sesaat ia lalai menjalani tugasnya bencanalah akibatnya.
SubhannAllah, lautan samudera yang Allah ciptakan itu mempunyai makna yang tersangatlah luas dari dipinggirannya, permukaan hinggalah kedasar lautannya.
Laut adalah symbolic dan mempunyai hikmah, rezeki, karun yang tersimpan didalam lautan yang luas. Hanya Maha Suci Allah saja yang Maha mengetahui. Lautan yang dijadikan untuk dimanfaatkan untuk semua makhluknya. Alhamdulillah pada siapa yang sudi menerokainya. Selamilah dengan berhati hati dan jangan pula disangka air yang tenang itu tiada bergelora, bersiap sedia lah untuk menghadapinya pada siapa yang sudi menyelaminya sehingga kedasarnya diluatan samudera. Nikmatilah keindahannya apa yang telah Allah siapkan jua, itupun kalau diizinkan Allah.
Dengan dengan berkat rahmatnya dan izinnya Allah dapat lah rezeki yang tanpa ia duga. Itu lah rahsia Allah, sesungguh nya Allah Maha mengetahui disebalik nya tersirat dan tersurat.
Pada pencinta lautan janganlah dijadikan pinggiran itu tempat membuang kotoran dan sisa sisa yang tiada digunakan kerana Allah jadikan ia sungguh indah, cantik dan menakjubkan kalau kita bisa mengamatinya. Janganlah dikotori ciptaan Allah yang telah Allah jadikan sesumpurna ciptaanya. SubhanaAllah
Mensyukuri apa yang ada, hargai apa yang telah dikurniakan. Allah akan menjadikan ia satu keindahan yang tidak akan dapat dimana mana.
BURUNG OH BURUNG
Burung Oh Burung
Wahai Sang burung kicauanmu sungguh merdu dan mengasyikkan. Engkau kelihatan gembira berterbangan kesana kemari tiada risau tiada takut tiada mengira masa kemana saja engkau pergi engkau gembira dan berkicauan disana sini kedengaran kicauanmu. Engkau diciptakan berbagai bagai saiz dan bermaca-macam warna dan bunyi kicaumu pun berbagai bunyinya.
Wahai Sang burung betapa engkau bahagia dapat berterbangan kemana saja. Engkau bebas kemana saja engkau nak pergi. Engkau tak bimbang tentang dimana rezekimu kerana engkau tahu Allah sudah menentukan rezekimu dimana saja engkau berada. Engkau begitu pasrah dan hanya tahu berusaha mencari untuk mendapatkan yang terbaik yang tellah Allah sediakan untukmu.
(Surah Al An,aam, ayat-38) Dan tidak seekor pun binatang yang melata di bumi dan tidak seekor pun burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan mereka umat-umat seperti kamu. Tiada Kami tinggalkan sesuatu pun di dalam kitab Al-Quran ini; kemudian mereka semuanya akan dihimpunkan kepada Tuhan mereka (untuk dihisab dan menerima balasan).
Wahai Sang burung, Engkau begitu taat dan patuh pada apa yang telah diperintahkan olih Allah keatasmu. Penghidupanmu terkadang dimanfaatkan olih makhluk yang lain.
Wahai Sang burung, terkadang sekiranya engkau tidak berhati- hati engkau akan terperangkap dan dimasokkan kedalam sangkar.Didalam sangkar itu engkau dipaksa tinggal dalamnya. Ia cukup menyiksakan. Walaupun engkau diberi makanan dan dimandikan. Engkau tidak bisa terbang kemana-mana dan engkau tidak juga bisa melakukan apa yang engkau suka buat, mengikut apa yang telah ditentukan olih Allah. Engkau jua tiada daya ketika dalam sankar itu tapi kau gembira jua kerana engkau masih bolih berkicau, Kicauanmu pada Allah mengadu nasibmu, hanya Allah saja yang tahu apakah erti kicauanmu.
Kedengaran ditelinga manusia pula berbeza ia seperti nyanyian yang mengasyikkan.Timbullah ketamakkan dan Keanehan mereka memaksa melatih kicauan mu mengikut rentak mereka agar mereka dapat meraih keuntungan dari peraduan kicau kicaumu. Ada kalanya engkau jatuh kebumi ditembak olih sipemburu untuk dijadikan santap mereka. Ada pula yang mengeraskan engkau untuk dijadi pameran. Lama kelamaan pupuslah satu species ke species yang lain, wahai Sang burung begitu lah nasibmu.
[Surah An Nur, ayat - 41] Tidakkah engkau mengetahui bahawasanya Allah (Yang Maha Esa dan Maha Kuasa) sentiasa bertasbih kepadaNya sekalian makhluk yang ada di langit dan di bumi serta burung-burung yang terbang berbaris di angkasa? Masing-masing sedia mengetahui (menurut keadaan semulajadinya) akan cara mengerjakan ibadatnya kepada Allah dan memujiNya dan Allah Maha Mengetahui akan apa yang mereka lakukan.
[Surah An Nur, ayat 42] Dan bagi Allah jualah kuasa pemerintahan langit dan bumi dan kepada Allah sahaja tempat kembali (sekalian makhluk).
Sesungguhnya hanya Allah Maha Mengetahui kerana Allah yang menciptakan engkau wahai Sang burung, Berkicaulah engkau kerana nasib mu baik hanya Allah saja yang tahu. Sesungguhnya Allah Maha Esa.
Subscribe to:
Posts (Atom)